Menjadi Pendidik dan Pengajar

 

Menjadi Pendidik dan Pengajar di Masa Pandemi Covid 19

Tini Suhartini_SDN Kedaung Wetan 7

 

A.    Latar Belakang

       Menjadi seorang guru adalah cita-cita  sejak kecil, dalam angan dan bayangan masa kecilku menjadi guru sangat  menyenangkan ini karena aku dapat melihat langsung bagaimana ayah mengajar anak didiknya . Masa kecilku penuh dengan pengalaman kegiatan ayah saat mendidik anak-anak sekolah dasar. Kenangan itu begitu melekat dalam hati sanubari hingga kini. Saat itu yang ku tahu hanya kegiatan mengajar dan belum dapat membedakan antara mengajar dan mendidik.

  Dengan berjalannya waktu semakin aku paham pengertian dan definisi pendidik dan aku semakin dapat membedakan antara mendidik dan mengajar serta membedakan antara pendidik dan pengajar. Dua hal yang tak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar bersama para peserta didik atau murid.      Istilah pendidik memang sangat umum terdengar di tengah masyarakat. Karena sehari-hari masyarakat memang berhubungan dengan dunia pendidikan dan tenaga pendidik Secara harfiah pengertian pendidik adalah orang yang mendidik. Yakni orang yang memberikan ilmu, pengetahuan baru bagi orang lain secara kontinu dan berkesinambungan.

      Pendidik adalah orang dewasa yang membimbing anak agar si anak tersebut bisa menuju ke arah kedewasaan. Pendidik juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasarannya adalah anak didik. Sedangkan mendidik adalah memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga berarti proses, cara, perbuatan mendidik.

      Berdasarkan penjelasan singkat di atas maka dapat disimpulkan bahwa  pendidik itu tentu bukan hanya guru. Guru adalah salah Satu pendidik yang diakui maupun yang tidak diakui undang-undang. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tenaga pendidik adalah orang yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Contoh tenaga pendidik menurut UU tersebut adalah:1. Guru,2. Dosen,3. Konselor,4. Pamong belajar,5. Widyaswara,6. Tutor instruktur,7. Fasilitator dan istilah lainnya.

     Adapun yang dimaksud dengan pendidik profesional menurut UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 adalah orang dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

      Berbicara tentang pendidik tidak akan terlepas dari ikatan sebuah kata yaitu pendidikan. Dunia pendidikan saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat mendasar dikarenakan adanya wabah covid -19 yang melanda dunia. Wabah Corona virus covid 19 ini mulai berkembang dengan cepat penyebarannya di daerah Wuhan China sejak  Desember 2019. Kemudian virus covid 19 ini menjadi wabah yang melanda negara-negara di hampir seluruh dunia.

       Setelah negara China yang pertama dilanda virus covid 19 yaitu daerah Wuhan menjadi awal merebaknya Corona virus covid 19 ini maka terhitung sejak Maret 2020, wabah COVID-19 telah dinyatakan sebagai kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan dunia. Keresahan ini dikarenakan wabah Corona virus covid 19 dalam waktu yang relatif singkat virus ini telah menyebar ke negara-negara lain dan wilayah di seluruh penjuru dunia tidak terkecuali Indonesia. Hingga saat ini penyebaran virus covid 19 masih terus berlangsung maka  masyarakat perlu mengambil tindakan untuk mencegah penularan lebih lanjut, mengurangi dampak wabah dan mendukung langkah-langkah pengendalian.

      Hal pertama yang harus di lakukan adalah perlindungan anak-anak dan fasilitas pendidikan yang  sangat penting. Tindakan pencegahan diperlukan untuk mencegah potensi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. Menindaklanjuti hal tersebut , pemerintah memberlakukan kebijakan belajar dari rumah (BDR) bagi pelajar mulai dari jenjang TK/PAUD sampai dengan perguruan tinggi. Melalui Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menguraikan tujuan belajar dari rumah yaitu:

 (1) memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19;

 (2) melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19;

(3) mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan;

(4) memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua/wali.

      Permasalahan yang terjadi saat pelaksanaan Belajar Dari  Rumah di masa pandemi ini sangat berdampak pada proses kegiatan belajar mengajar yang  menjadi Pembelajaran tatap muka di kelas antara guru dan murid kini sudah tidak ada lagi. Kegiatan belajar dan mengajar di rubah menjadi kegiatan pembelajaran jarak jauh atau yang sering disebut dengan istilah PJJ. Sekolah kini tidak lagi menjadi tempat bertemunya guru dan peserta didik, sangat berbeda rasanya mengajar dan mendidik secara tatap muka dengan secara online. Pemandangan Pembelajaran masa pandemi covid 19 ini membuat sekolah dengan kelas yang kosong tanpa ada muridnya.

      Sebagai seorang pendidik, menjadi pendidik dan pengajar yang memiliki kemampuan kompetensi dalam teknologi informasi dan komunikasi sangatlah diperlukan agar tidak tergerus oleh perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat mengalami perubahan-perubahan nyata .

B.    Belajar Dari Rumah di SDN Kedaung Wetan 7

      Pengalaman  pelaksanaan belajar dari rumah oleh Bu guru Tini Suhartini sebagai wali  kelas 6 B SDN Kedaung Wetan 7 kecamatan Neglasari kota Tangerang

Melalui tiga pendekatan dalam melakukan belajar dari rumah  yaitu :

1.     Pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (Daring)

2.     Pembelajaran Jarak jauh luar jaringan (Luring)

3.     Pembelajaran dengan kunjungan ke rumah siswa yang tidak memiliki gawai.

Pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ daring) menggunakan beberapa media di antaranya yaitu ; media gawai (gadget)/HP,laptop ,aplikasi dan portal pembelajaran di internet.

Handphone (HP) atau  Gawai digunakan sebagai media pembelajaran, berbagi sumber belajar, alat komunikasi dengan peserta didik, media mengirim dan menghimpun tugas maupun umpan balik. Selain gawai, media lain yang digunakan adalah laptop. Fungsi laptop itu sendiri hampir sama dengan gawai, namun dengan kapasitas memorinya yang lebih  besar, laptop digunakan pula untuk merancang bahan ajar untuk PJJ Daring.

Adapun beragam portal dan aplikasi yang  dimanfaatkan adalah  guna mendukung proses PJJ daring, antara lain: yaitu :

 (1) https://covid19.co.id/ sebagai sumber informasi penanganan covid-19 dan rujukan dalam memberikan edukasi pada  peserta didik agar terhindar dari penularan COVID-19 dengan cara menjalankan pola hidup sehat, memahami protokol kesehatan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari selama pandemik dan menyaring informasi bohong(hoaks) saring sebelum sharing tentang covid-19;

           (2) https:/belajar.kemdikbud.go.id (Rumah belajar oleh Pusdatin Kemdikbud);     

          (3) http://rumahbelajar.id (Pembelajar5n digital oleh Pusdatin);

          (4) aplikasi Tangerang live dengan website tangerang belajar yang sudah      memiliki berbagai video  Pembelajaran jarak jauh dan evaluasi penilaian Tayo Quiz

(5) google classroom;, (6) whatapps;, (7) www. youtube.com,(8) google formulir,(9) Powerpoint yang memuat materi ajar mapel ataupun tema,(10) google meet,(11) zoom meeting,(12) aplikasi padlet

      Pembelajaran jarak jarak jauh (PJJ) luar jaringan dilaksanakan melalui : (1) televisi, contohnya Program Belajar dari rumah melalui TVRI; (2) lembar kerja peserta didik; (3) bahan ajar; (4) alat peraga dan media belajar; (5) lingkungan sekitar.

      Belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh yang sudah hampir setahun dilaksanakan memberikan kesan tersendiri bagi guru dan peserta didik. Sebagai guru, saya merasa bahwa PJJ merupakan sebuah tantangan untuk lebih kreatif  dan inovatif dalam membuat bahan ajar yang tidak membuat anak merasa bosan dan jenuh dengan Pembelajaran yang dilakukan.  Menyikapi situasi pandemi covid 19 ini penulis merasakan ada banyak hikmah di balik kondisi yang memaksa kita sebagai guru untuk menjadi guru Pembelajar yang mampu menjadikan Pembelajaran yang optimal , kreatif, inovatif dan bermakna. Kondisi pandemi covid 19 ini memaksa semua  guru mau tidak mau ,suka tidak suka harus dapat menerima ini  semua sebagai tantangan untuk menjadi lebih kreatif dan mau berdampingan menggunakan teknologi informasi dalam berbagai kegiatan belajar mengajar.

      Keinginan untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum tidak bisa lagi dipaksakan karena pemerintah sudah menggariskan prinsip-prinsip belajar dari rumah yang tidak boleh diabaikan guru .

Belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh dengan pendekatan daring maupun luring memiliki tantangan masing-masing. Pada pembelajaran daring, belum 100% peserta didik ikut serta dalam kegiatan PJJ pada waktu yang ditetapkan sesuai jadwal. Hal ini antara lain disebabkan:

1.     keterbatasan kuota internet,

2.      jaringan internet kurang baik/tidak stabil dan

3.      ada yang masih menggunakan gawai orang tua, sehingga ketika orang tuanya bekerja, mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring.

4.     masih ada  orangtua siswa yang tidak memiliki gawai/HP

5.     masih ada orangtua siswa yang gawai/HPnnya yang tidak mendukung untuk kegiatan belajar secara daring mengganggu media gawai denga spesifikasi yang tidak mendukung

Belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh secara luring menjadi alternatif pada saat PJJ daring terbentur kendala. Kesenjangan akses fasilitas PJJ daring disiasati dengan belajar melalui :

TVRI, menggunakan lembar kerja, media belajar dan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan prinsip belajar dari rumah yaitu aktivitas penugasan selama BDR dapat bervariasi antar daerah, satuan pendidikan dan peserta didik sesuai dengan minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses fasilitas BDR.  Pelaksanaan PJJ luring bukan berarti tanpa kendala karena tetap saja di temukan temuan pada saat PJJ luring berlangsung , perlu waktu dan ketelatenan serta kesabaran pada guru untuk dapat memantau hasil pekerjaan  peserta didik dan memberinya umpan balik. Kekhawatiran akan kesehatan dan keselamatan peserta didik, guru akhirnya memutuskan mengombinasikan pembelajaran jarak jauh metode luring dengan metode daring.

Belajar dari rumah yang dilaksanakan secara home visit atau kunjungan ke rumah siswa dilakukan oleh penulis dengan cara melakukan kunjungan secara berkala yaitu dua kali dalam seminggu pada hari Selasa dan Kamis . Pembelajaran secara kunjungan ke rumah ini di lakukan kepada siswa yang tidak memiliki gawai / Handphone dan satu orang yang memiliki keistimewaan dalam hal membaca .

 

Pengalaman selama pelaksanaan belajar dari rumah (BDR) melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) terdapat beberapa keunikan yang penulis dapat rasakan dalam proses kegiatan PJJ secara daring ,luring maupun kunjungan ke rumah. Pengalaman unik yang dapat dijadikan bahan untuk penyemangat dalam melakukan pembelajaran secara daring.

Pengalaman yang dapat penulis jadikan sebagai sebuah motivasi bagi diri pribadi penulis adalah pengalaman menjadi seorang pendidik dan pengajar yang berproses melakukan kegiatan belajar,  belajar dan belajar.

       Banyak yang belum terungkap melalui tulisan ini. Setiap guru memiliki kesan dan pengalaman unik yang berbeda.  Demikian pula dengan peserta didik sebagai subjek pembelajaran, suara hati mereka perlu kita dengar agar proses belajar dari rumah (BDR) melalui pembelajaran jarak jauh dapat terlaksana sesuai dengan tujuan. Berikut ini adalah curahan hati dan pengalaman beberapa murid kelas 6B SDN Kedaung Wetan 7 kecamatan Neglasari kota Tangerang melalui tulisan yang di tulis menjadi sebuah karangan deskriptifnya  sebagai berikut :

Pengalaman Belajar Masa Pandemi

(Gadies Cahaya Gemilang Sari,kelas 6 B)

 

            Sejak diberlakukannya belajar dari rumah dengan Pembelajaran Jarak Jauh yang disebut dengan (PJJ), saya mempunyai pengalaman belajar yang banyak diantaranya harus disiplin waktu dalam belajar. Biasanya belajar di rumah itu kadang waktu tidak terkontrol namun saya harus tetap disiplin waktu dalam belajar seperti layaknya belajar tatap muka. Dan kendala saya yang paling sulit adalah untuk memahami pelajaran tanpa adanya penjelasan langsung dari guru.

Dimasa pandemi ini, saya belajar  menggunakan gadget sehingga saya harus berusaha untuk memahami pelajaran dengan sungguh-sungguh, saya juga harus mengisi kuota dan baterai full, mata mudah lelah  dan bahkan yang paling susah apabila jaringan atau sinyalnya jelek. Kadang belajar di rumah ini juga lebih membosankan dibandingkan belajar di sekolah karena tidak bisa bertemu dan bermain sama teman-teman lagi.

Dengan belajar menggunakan gadget ini akhirnya saya sudah terbiasa dengan Pembelajaran Jarak Jauh. Guru saya memberikan pelajaran melalui Zoomeeting, Google Meet, WhatsApp,dan Video dari Youtube. Semua itu diberikan oleh guru saya untuk memudahkan anak muridnya untuk belajar. Dan supaya tidak membosankan lagi, guru saya memberikan Quizizz yang membuat kita semangat untuk belajar. Dengan Quizizz ini saya semakin giat belajar dan berlomba bersama teman untuk mendapatkan nilai yang tertinggi, ini bentuk pelajaran yang paling seru bagi saya. Selain Quizizz, guru saya mengajarkan pembelajaran praktek di rumah seperti praktek membuat handsanitizer sendiri, praktek menanam cabai dan praktek membuat pupuk kompos. Dari pelajaran tersebut membuat saya bisa mandiri dan tau bagaimana cara bercocok tanam.

Dengan belajar di rumah, saya bisa berkumpul dengan keluarga, saya lebih berinteraksi dengan keluarga di rumah, rumah menjadi semakin ramai dibanding ketika saya bersekolah, saya bisa bermain bersama adik saya, bahkan orang tua saya selalu sabar menemani dan mengajari saya dalam belajar. Apabila ada pelajaran yang tidak bisa saya mengerti, saya bertanya kepada orang tua saya atau kepada kakak saya.

Dengan belajar di rumah, saya semakin mengerti apa itu pentingnya menjaga kesehatan. Yang awalnya saya jarang mencuci tangan, sekarang saya sering mencuci tangan. Yang dulunya saya sering bermain, sekarang saya lebih bisa membatasi bermain bersama teman bahkan saya sekarang lebih betah di rumah. Yang awalnya saya tidak pernah menggunakan masker, sekarang saya kemana-mana selalu menggunakan masker untuk menjaga kesehatan saya. Saya juga rajin minum madu untuk meningkatkan stamina tubuh saya supaya tidak mudah sakit.

Semoga virus corona ini cepat berlalu di permukaan bumi sehingga kita bisa beraktivitas seperti biasa lagi, bisa bersekolah lagi, bisa belajar tatap muka lagi. Saya kangen banget sama teman-teman dan guru-guru, ingin bisa berkumpul mereka lagi, Pergi lah virus corona, hilang lah dari permukaan bumi. Kami kangen untuk bersekolah.

          Cerita pengalaman belajar masa pandemi yang ditulis oleh Gadies adalah murid dari penulis. penulis mengajar di kelas 6 B SDN Kedaung Wetan 7 kecamatan Neglasari kota Tangerang. Semua murid saat iti diberikan tugas untuk membuat sebuah karangan deskriptif yang menggambarkan bagaimana pengalaman belajar masa pandemi covid 19 yang dirasakan oleh para siswa kelas 6 B. Alhamdulillah dari 32 siswa kelas 6 B ada 30 siswa yang mengirimkan tulisannya.

 C.Kesimpulan dan Saran

Dari berbagai penjelasan yang telah penulis tuliskan dalam pengalaman terbaik ini maka  dapat dipahami bahwa pendidik itu adalah seseorang yang di tugaskan dan bertanggung jawab untuk menumbuhkan, membina, mengembangkan bakat, minat, kecerdasan, akhlak, moral, pengalaman, wawasan, dan keterampilan peserta didik dan seorang pendidik adalah orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dan mempunyai wawasan yang luas, memiliki keterampilan, pengalaman, kepribadian mulia, memahami yang tersurat dan tersirat, dan menjadi contoh atau model bagi peserta didiknya, dan tentunya seorang pendidik juga senantiasa untuk membaca dan meneliti, memiliki keahlian yang dapat diandalkan dan seorang pendidik bisa menjadi penasihat.

Seorang pendidik dituntut untuk mempunyai kompetensi yaitu keahlian atau kemampuan dan kecakapan dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya, diantara kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

Dengan adanya pandemi covid 19 menjadi hal baru dalam kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan serta menjadi tantangan tersendiri untuk saya agar dapat melek teknologi dan informasi digital agar saya tidak tergerus oleh kemajuan zaman dan kemajuan teknologi di era industri menuju 5.0 ini. 

Saat ini mau tidak mau suka tidak suka menjadi guru haruslah mampu menerima perubahan dan berinovasi dengan kreatifitas nya masing-masing agar mengajar dan mendidik bukan menjadi beban tapi menjadi tantangan yang menyenangkan dan menggembirakan hingga akhirnya menciptakan suasana pembelajaran yang aktif inovatif, kreatif, efektif , menyenangkan dan berbobot. Mengajar itu menyenangkan dan Alhamdulillah ada banyak hikmah ketika kita mengajar dengan hati bergerak dengan ikhlas mendidik generasi penerus bangsa Indonesia untuk menjadi Indonesia yang maju dengan anak-anak bangsa yang beradab, berwawasan luas,kreatif, berkarakter dan berakhlak mulia. 

Mengajar itu menyenangkan karena selalu terukir kisah-kisah indah di dalam kita berinteraksi dengan siswa baik secara tatap muka maupun secara dalam jaringan saat bahagia ketika HUT GURU NASIONAL saya tidak ada di sekolah karena sedang melaksanakan pelatihan AKM kelas dan assessmenpedia dari Puspendik kementrian pendidikan dan kebudayaan di Swiss bellinn hotel Cikande Serang . Saat 25 November 2021 HUT GURU NASIONAL para siswa saya mengucapkan berbagai ucapan selamat hari guru di WAG itu merupakan kebahagiaan tersendiri akan ungkapan kasih sayang dari para siswa saya kelas 6 SDN Kedaung Wetan 7 Korwil Neglasari kota Tangerang Banten. Adapun rekamannya dapat dilihat sebagai berikut pada link di bawah ini.

https://youtu.be/gv3JpytaNWc

Referensi Tulisan:

1.     Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan  Kebudayaan No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Darurat Penyebaran COVID-19 ( www.kemdikbud.go.id)

2.     Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19)( www.kemdikbud.go.id)

Profil penulis

Tini Suhartini,S.Pd guru di SDN Kedaung Wetan 7 kecamatan Neglasari kota Tangerang Banten Alamat Email tinisuhartini1974@gmail.com.

Alamat Instagram TiniSuhartini1974.

 https://tinis1974.wordpress.com/.

https://rumahbundafauzi.blogspot.com.

Nomor HP 085714451201